Bisnis Boleh Kecil, tapi Fondasi ala Perusahaan Raksasa

Bisnis Boleh Kecil, tapi Fondasi ala Perusahaan Raksasa
BERBAGI : Yuswohady ketika memberikan materi mengenai Branding For UKM sebagai salah satu kurikulum Komunitas Memberi. Foto: Komunitas Memberi for Jawa Pos

Dari pengalaman koran ini melihat kegiatan belajar Komunitas Memberi, konsep kelas keterampilan adalah mengajak para pengusaha mengaplikasikan langsung materi yang diajarkan ke kegiatan bisnis masing-masing.

Misalnya kelas dengan materi integrated marketing communication yang diajarkan Amalia Prabowo. CEO perusahaan periklanan global Havas Worldwide Indonesia itu mengajak para pengusaha pemula mengenal strategi komunikasi yang terpadu.

Amalia mengajarkan kapan dan bagaimana memanfaatkan promosi melalui media below the line, above the line sampai social media. Artinya, misi Komunitas Memberi adalah mengarahkan agar UKM memiliki fondasi setangguh perusahaan raksasa. Mulai yang terkait dengan paten, sistem pemasaran, hingga hal-hal lain.

Siwo berharap keberadaan Komunitas Memberi bisa memberikan sumbangsih pengetahuan untuk jutaan UKM di Indonesia. Berdasar data Badan Pusat Statistik, saat ini di Indonesia ada 55 juta entrepreneur yang masuk kategori UKM.

”Saya mimpi kalau 10 juta saja mampu melakukan brand building dengan baik, pasti hal itu akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa,” ucap dia.

Sejauh ini, pesantren UKM baru diselenggarakan di Jakarta. Namun, selama setahun ini Siwo telah keliling ke sembilan kota dengan membawakan kelas keterampilan khusus sesi branding for UKM. Selama ini, sesi itu memang diajar sendiri oleh mantan sekretaris jenderal Indonesia Marketing Association (IMA) tersebut.

”Kami inginnya 24 kelas yang diajarkan di Jakarta juga bisa dihelat di kota lain. Tapi, kendala kami pada akomodasi para pemateri yang kebanyakan domisilinya di Jakarta,” terangnya. Karena itu, tiap mengisi materi di sejumlah kota, dia mendorong para pengusaha UKM bisa bersama mencari perusahaan funding. Minimal, mereka bisa menyediakan akomodasi bagi pemateri.

Dari pengalamannya selama keliling ke sejumlah daerah, Siwo melihat ada sebuah persoalan capacity building pada para pengusaha UKM di Indonesia. Dia melihat, selama ini para UKM tidak pernah dapat ilmu yang bersifat how to. ”Yang mengerikan, upaya meningkatkan kapasitas itu didapat melalui seminar yang sifatnya hanya motivasi,” terangnya.

USAHA kecil menengah (UKM) akan dihadapkan pada kondisi yang lebih keras pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun mendatang. Komunitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News