Bisnis Penari Ular setelah Insiden Irma Bule, Jangan di Musim Kawin!

Bisnis Penari Ular setelah Insiden Irma Bule, Jangan di Musim Kawin!
Irma Bule. FOTO: youtube

jpnn.com - KEMATIAN pedangdut Irma Bule akibat dipatok ular saat tampil di Karawang Minggu (3/4) berbuntut panjang. Khususnya bagi para pekerja dunia hiburan yang menggunakan sensasi menari dengan ular.

Heri Saputra, pemilik grup musik Orkes Melayu (OM) New Samber Nada, yang kerap menyajikan hiburan tari ular tidak bisa menutupi kegundahannya 

Setelah mengetahui kabar kematian Irma Bule, muncul rasa takut di masyarakat sehingga orderan pentas meredup. 

Kepada Jawa Pos, Heri mengatakan, tragedi itu harus disikapi secara positif. Bukan malah memojokkan pemilik bisnis serupa, tapi lebih berpikir pada sebuah kesalahan yang wajib dihindari di masa depan. ”Itu kan murni kelalaian. Tidak ada standar keamanan sama sekali,” ucapnya saat ditemui di Surabaya kemarin (9/4). 

Heri berpegang pada mudahnya ular kobra mematok Irma saat perform. Seharusnya, sebelum tampil, ular tersebut diberi standar safety terlebih dahulu. Tidak lantas dilepas sembarangan di atas panggung. 

”Jangan berpikir ular itu sudah jinak, nggak perlu lagi standar keamanan. Salah besar itu,”tegas Heri yang sering mengajak penyanyi-penyanyinya tampil di stasiun TV JTV. 

Heri yang sudah berkecimpung di dunia hiburan serupa selama tujuh tahun mengatakan, pertunjukan tari atau nyanyian yang melibatkan binatang liar harus mempunyai standar keamanan. Tujuannya, selain memberikan rasa nyaman kepada penampil, penonton yang menikmatinya terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. 

Pria 35 tahun itu lantas menjelaskan standar keamanan yang selama ini dipegangnya. Misalnya, pemilihan talent. Dia tidak sembarangan memilih penari atau penyanyi yang akan menampilkan tarian ular. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News