Bisnis Setan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bisnis Setan
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Itulah penjelasan ilmiahnya. Akan tetapi, publik sudah telanjur percaya bahwa warung itu selamat karena ‘’barokah’’. 

Warga sekitar warung kesal terhadap fenomena warung barokah, karena mereka merasa tidak pernah ‘’mendapat barokah’’, berupa bagi-bagi makanan gratis dari warung itu. 

Warga protes dengan melakukan vandalisme mencorat-coret warung itu.

Sama dengan kasus rawon setan dan rawon kalkulator, pemilik Warung Barokah juga tidak tahu-menahu mengenai asal-usul nama itu, karena nama itu muncul dari publik dan warganet. 

Kalau sekarang ada warga yang protes, seharusnya protes kepada warganet yang memberikan nama Warung Barokah. 

Warga juga bisa protes kepada para selebgram yang beramai-ramai membuat konten dari warung itu.

Bisnis setan maupun bisnis ala Warung Barokah adalah hasil dari digital marketing yang diciptakan oleh dunia maya. 

Semua orang bebas memilih strategi mana yang dipilih. Mau ikut jalan setan atau jalan barokah, pilihan ada di tangan Anda. (*)

Gacoan oleh MUI diterjemahkan sebagai taruhan, sehingga dianggap ada unsur judi dalam nama itu.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News