BKP Kementan Pantau Pasokan dan Harga Pangan di Sumbar

BKP Kementan Pantau Pasokan dan Harga Pangan di Sumbar
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Kementan, Risfaheri. Foto: kementan

jpnn.com, JAKARTA - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan terus melakukan pemantauan stok dan harga pangan memasuki H-1 Idulfitri 2019.

Kali ini yang dipantau adalah Pasar Raya kota Padang yang masih ramai dikunjungi pembeli. Hal yang sama terlihat di Pasar Ibuh Payakumbuh dan Pasar Bawah Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

"Pasokan komoditas pangan di tiga pasar terpantau cukup aman, dan harga juga stabil. Kecuali cabai merah keriting yang mengalami kenaikan signifikan," ujar Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Kementan, Risfaheri yang melaporkan dari Padang, Selasa (4/6).

Baca: Anak Buah Tewas Ditembak Perampok, Wakapolda Sumsel Bilang Begini

Menurut Risfaheri, cabai merah keriting yang biasanya Rp 25.000 - 30.000/kg pada awal Ramadhan
meningkat menjadi Rp 50.000 - 60.000/kg

"Kenaikan ini disebabkan melonjaknya kebutuhan, sementara upah di kebun dan ongkos angkut naik menjelang lebaran. Namun sifatnya hanya sementara, dan habis lebaran nanti akan normal kembali," tambah Risfaheri.

Pantauan di Pasar Ibuh kota Payakumbuh yang merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Sumbar, beberapa harga pangan masih normal dan pasokan cukup. Bawang merah Rp. 32.000/kg, bawang putih Rp. 35.000, cabai merah keriting Rp. 50.000/kg dan cabai hijau keriting Rp. 28.000/kg.

Menurut Dewi salah seorang pedagang, sehari sebelumnya (3/6) harga cabai merah keriting Rp. 40.000/kg. Harga cabai merah keriting memang bergerak naik karena meningkatnya konsumsi masyarakat, apalagi hampir semua masakan disini memakai cabai merah keriting, ungkapnya.

Beberapa pembeli yang ditemui cukup memaklumi kenaikan harga cabai tersebut, yang terpenting bahan pangan tersedia cukup di pasar.

Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan terus melakukan pemantauan stok dan harga pangan memasuki H-1 Idulfitri 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News