Blok Cepu Capai Produksi Puncak
jpnn.com - JAKARTA - Rendahnya produksi membuat Indonesia menjadi importer minyak. Tahun ini, pemerintah berharap banyak pada 13 proyek migas yang akan berproduksi untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro mengatakan, ada tiga proyek yang mendapat perhatian penuh terkait besarnya produksi yang dihasilkan dan tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu. "Kuartal keempat tahun ini, Blok Cepu akan masuk puncak produksi 165 ribu barel per hari," ujarnya kemarin (5/1).
Blok Cepu yang dikelola kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Mobil Cepu Ltd (MCL) memang digadang-gadang menjadi tulang punggung baru produksi minyak di Indonesia.
Karena itu, lanjut Elan, beberapa tantangan seperti masalah sosial ekonomi dan keterlambatan dalam proses rekayasa, pengadaan, dan konstruksi fasilitas, harus bisa diatasi secepatnya. "Untuk itu, proyek ini harus dikawal secara intensif agar tidak mundur," katanya.
Proyek penting lainnya adalah Lapangan Bukit Tua, Blok Ketapang 2 dengan kontraktor Petronas Carigali. Proyek ini rencananya mulai memproduksi gas 70 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan 20.000 barel minyak per hari ini pada kuartal empat 2014.
"Hal yang perlu dicermati adalah proses negosiasi harga gas dan perubahan calon pembeli. Selain itu, proyek ini menggunakan skanario hulu dan hilir. Dengan begitu, ada kebijakan strategis yang diambil di luar kewenangan SKK Migas," jelas Elan.
Proyek penting ketiga adalah Blok Kepodang di Lapangan Muriah yang juga dioperatori Petronas. Proyek dengan produksi 116 mmscfd ini bergantung pada selesainya pipa penyalur gas di hilir. "Untuk konstruksi fasilitas produksi di hulu akan selesai Oktober 2014," ucapnya.
Elan menyebut, total ada 13 proyek migas yang mulai berproduksi pada 2014. Total kapasitas produksi dari seluruh proyek tersebut adalah gas 954 juta mmscfd dan 194.121 barel minyak per hari. "Target ini harus dijaga. Jika ada yang terlambat bisa mempengaruhi kinerja lifting 2014," ujarnya.
JAKARTA - Rendahnya produksi membuat Indonesia menjadi importer minyak. Tahun ini, pemerintah berharap banyak pada 13 proyek migas yang akan berproduksi
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
- Stimuno Kembali Raih Penghargaan Top Brand For Kids Awards