Blora Deklarasikan Seni Barongan

Blora Deklarasikan Seni Barongan
Blora Deklarasikan Seni Barongan
BLORA - Kesadaran daerah untuk terus menggali dan memelihara  warisan budayanya semakin nyata. Sebanyak enam ratus grup barongan se-Kabupaten Blora mendeklarasikan kesenian barongan sebagaikesenian khas dan asli Blora.

''Jika di Ponorogo ada reog, di sini  ada barongan karena kesenian ini sudah mendarah daging bagi warga Blora,'' ujar Pudiyatmo, kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (DPKPOR) Blora, Minggu (20/12)

Selain Bupati Yudhi Sancoyo dan Ketua DPRD Maulana Kusnanto, deklarasi itu juga dihadiri para pejabat pemkab setempat dan Profesor Slamet, ahli kebudayaan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. 'Kami ingin pemkab mengembangkan kesenian ini dan menjadikan kesenian ini kebanggaan dan budaya lokal yang adiluhung,'' tambah Pudiyatmo.

Enam ratus grup barongan itu tampil memanjang hingga lebih dari dua kilometer. Menurut Prof Slamet, dari catatan dirinya, kesenian barongan ada sejak sekitar tahun 1935. Kesenian itu merupakan kesenian asli Blora. Alasannya, sebuah buku yang ditulis warga Belanda, menyebutkan Gubernur Belanda saat itu pernah datang ke Blora dan disuguhi kesenian tersebut. Setiap tahun, kesenian barongan berkembang. ''Sebelum tahun 1945 kesenian Barongan masih merupakan kepercayaan dan olah kanuragan,'' tuturnya.

BLORA - Kesadaran daerah untuk terus menggali dan memelihara  warisan budayanya semakin nyata. Sebanyak enam ratus grup barongan se-Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News