BMKG Ingatkan Wisatawan Waspada pada Rip Current

BMKG Ingatkan Wisatawan Waspada pada Rip Current
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat memberikan informasi di Kantor Pusat BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat. Selasa (31/07). Foto: Ist

Sedangkan di Selat Malaka bagian utara, Perairan barat Aceh, Perairan timur P. Simeulue hingga Nias, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sawu – P. Rote, Laut Sawu berpeluang terjadi tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Rough Sea).

“Gelombang tinggi di Perairan Selatan Indonesia dipicu oleh kecepatan angin yang tinggi. Selain itu, kondisi ini diakibatkan adanya Mascarene High di Samudera Hindia (Barat Australia).Kondisi ini juga menyebabkan terjadinya swell akibat dari kejadian mascarene high yang menjalar hingga wilayah Perairan Barat Sumatera, dan Selatan Jawa hingga P. Sumba,” imbuh Dwikorita.

Mascarene High itu sendiri merupakan kondisi tekanan tinggi yang bertahan di Samudera Hindia (barat Australia) yang memicu terjadinya gelombang tinggi di Perairan Selatan Indonesia.

Untuk tiga hari ke depan, di wilayah perairan utara Bima diprakirakan terjadi potensi gelombang tinggi berkisar 0.5-0.75 m dan Perairan Selatan Bima berkisar 0.75-3.5 meter, Pelabuhan Bima Berkisar 0.5-0.75 m dan Perairan Samudera Hindia Selatan NTB berkisar 2.0 meter-4.0 meter.

Terkait dengan kejadian tenggalamnya kapal Kayu Berkat IIahi, Minggu lalu, Dwikorita mengungkapkan bahwa pihak BMKG telah memberikan peringatan dini terkait cuaca dan gelombang tinggi di sekitar perairan Sape, Bima, NTB yang telah disampaikan kepada syahbandar, setiap 12 jam .

Bahkan saat ini, telah bisa menginformasikan enam jam sebelum kejadian secara rutin.

“Kantor kami, Stasiun Meteorologi Bima telah melakukan berbagai langkah-langkah sebagai salah satu langkah respon terhadap kejadian tenggelamnya kapal Kayu Berkat Ilahi, seperti telah memberi hasil dan desiminasi melalui prakiraan cuaca penyeberangan yang disampaikan secara rutin serta melakukan koordinasi dengan Basarnas untuk melakukan evakuasi korban,” ujar Dwikorita.

Dia juga mengingatkan masyarakat nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari agar memerhatikan tinggi gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih di sekitar wilayah Perairan Selatan Bima dan Perairan Samudera Hindia Selatan NTB.

BMKG mengingatkan masyarakat nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari agar memerhatikan tinggi gelombang laut saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News