BMKG Pastikan Saat Mudik Cuaca Kemarau

"Masyarakat juga bisa mengakses lewat aplikasi BMKG yang informasi cuacanya bisa menjangkau sampai level kecamatan," kata Hary.
Sementara itu, kondisi kendaraan yang prima adalah salah satu hal yang patut diperhatikan.
Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengungkapkan, untuk kendaraan roda empat, yang paling perlu diperhatikan adalah kondisi ban.
Sebab, menurut Sony, kendaraan akan menghadapi kondisi jalanan yang beragam sehingga tebal tipis dan tekanan ban harus dicek sebelum berangkat mudik.
"Kasus paling banyak ditemui saat bepergian jauh adalah pecah ban, karena kondisi infrastruktur jalan dan iklim tidak bisa ditebak," ujar Sony saat dihubungi tadi malam (5/5).
Sony menambahkan, tak ada salahnya untuk menyempatkan waktu membawa kendaraan ke bengkel resmi untuk diperiksa secara menyeluruh.
Apalagi bagi yang awam soal kendaraan bermotor. "Ada kemungkinan kerusakan kecil yang tak kasatmata, jadi hanya bisa ketahuan jika dicek di bengkel. Masalah kecil bisa memicu masalah lain yang merepotkan," tambah Sony. (lyn/jun/agf/c10/kim/jpnn)
Kondisi kemarau tahun inii sedikit berbeda karena tidak sekering pada 2015 dan tidak sebasah 2016.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Arus Balik Lebaran 2025, 180.722 Kendaraan Melintas di Tol JTTS
- Polda Jateng: Lonjakan Arus H+1 hingga H+3 Jadi Anomali Mudik Lebaran 2025
- Rest Area Penuh saat Arus Mudik Lebaran, Begini Cara Mengatasinya
- 8 Orang Meninggal Dunia Akibat Laka Lantas Selama Arus Mudik Lebaran di Aceh
- Contraflow dari KM 36 Hingga KM 70 Tol Jakarta-Cikampek
- Volume Kendaraan Meningkat, Polisi Mulai Lakukan One Way di Tol Kalikangkung hingga Bawen