BNPB Rilis Data Bencana Alam, Terbanyak Karena Hidrometeorologi
jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB) menyampaikan sebanyak 2.841 bencana terjadi di Indonesia selama 2021.
Mayoritas bencana di tanah air itu didominasi kejadian banjir, puting beliung, kebakaran hutan, hingga tanah longsor.
Hal itu seperti disampaikan Kepala BPNB Letjen Suharyanto saat menghadiri rapat kerja (raker) dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/12).
"Pada 2021, setidaknya 2.841 kejadian bencana alam," kata Letjen Suharyanto saat raker dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Eks Sekretaris Militer Presiden RI itu mengatakan bahwa pada November 2021 terjadi 424 bencana di Indonesia yang mengakibatkan 30 orang meninggal dunia dan hilang.
"62 orang lainnya luka-luka," ujar Suharyanto yang hadir raker mengenakan pakaian dinas lengkap BNPB.
Eks Pangdam Brawijaya itu menuturkan sebanyak 672.736 orang terdampak atau mengungsi dan 1.124 unit rumah rusak akibat bencana yang terjadi selama November 2021.
"Kejadian bencana didominasi oleh bencana hidrometeorologi, cuaca ekstrem atau angin kencang merupakan kejadian bencana yang dominan terjadi pada November 2021," kata Suharyanto.
Sebanyak 2.841 bencana terjadi di Indonesia selama 2021. Mayoritas adalah bencana hidrometeorologi, cuaca ekstrem atau angin kencang.
- Tiga Desa di Jepara Diterjang Puting Beliung, 121 Rumah Warga Rusak
- Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir
- 7 Kecamatan di Trenggalek Dilanda Banjir dan Tanah Longsor
- 1.585 Warga Harus Dievakuasi Setelah Erupsi Gunung Ruang
- 18 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor di Tana Toraja
- Diterjang Angin Kencang, 1 Rumah Warga di OKU Selatan Rusak Berat