BNPT Dapat Tugas Khusus dari Wapres

BNPT Dapat Tugas Khusus dari Wapres
Ilustrasi: philstar

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengatakan, pihaknya diminta tim satgas pembebasan sepuluh warga negara Indonesia yang disandera Abu Sayyaf, untuk mengorek seluruh informasi terkait kelompok separatis di Filipina selatan itu.

Satgas yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu sendiri, bukan hanya mempersiapkan operasi militer dan negosiasi langsung, berbagai celah lain pun tengah diupayakan.

“Prinsip dari BNPT adalah membantu memahami jaringan Abu Sayyaf,” kata Tito usai mengikuti upacara kenaikan pangkat di Mabes Polri Jakarta, Selasa (12/4).

Selain mencari info, mantan Kepala Densus itu memastikan jika BNPT tidak melakukan operasi apa-apa dalam satgas tersebut. Tak hanya BNPT, satgas yang dipimpin langsung oleh wakil presiden Jusuf Kalla itu juga melibatkan Polri, TNI, Kementerian Luar Negeri dan Badan Intelejen Negara (BIN).

Dari mana informasi didapat? Tito mengatakan, informasi bisa dari berbagai sumber. Tak terkecuali, dari tersangka atau terduga teroris yang ditangkap pihaknya maupun pihak Densus. Apalagi, beberapa dari terduga teroris yang ditangkap di Indonesia memiliki pengalaman tinggal di Filipina. Namun, Tito enggan menyebutkan informasi apa, dan siapa terduga teroris yang dimaksud.

Disinggung apakah pihaknya juga melakukan inventarisir informasi ke Filipina, Tito menjawab diplomatis. “Iya itu hanya salah satu opsi, ada opsi lain. Kami gak bisa sebutkan karena menyangkut rahasia operasi,” tutur mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Dia hanya memastikan jika semua informasi yang didapat langsung diteruskan ke satgas yang dipimpin wapres. Nantinya, wapres yang akan menentukan apa langkah yang diambil pemerintah. “Beliau menyiapkan cara bertindak satu, cara bertindak dua, atau tiga. Garisnya apa, saya tidak bisa sampaikan,” terangnya. (far/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News