Bocooorrr, Digragoti Para Preman

Bocooorrr, Digragoti Para Preman
DITERTIBKAN: Sejumlah jukir diomeli petugas dari Disbubkominfo Kota Mataram karena tidak menyerahkan karcis kepada pengendara dan tidak mengenakan rompi juru parkir, dalam sidak beberapa waktu lalu. Foto: Ivan/Lombok Post/JPNN.com

“Pak sini pak,” teriak mereka. Kali ini bahkan, suaranya terkesan membentak.

Beberapa, pengendara di depan, terperanjat kaget. Ada yang berpandangan heran.

Ada yang dengan lugunya, menurut saja. Dan sekali lagi, pria yang tampak ‘sangar’ tadi menyeringai. Melempar senyum pongah pada saingannya di lorong lain.

Begitu seterusnya. Tak ada senyum ramah. Hanya suara-suara memaksa, agar para pemilik sepeda motor mau parkir di wilayah kekuasaanya.

Anehnya memang, tak ada yang berani melawan. Menurut saja, meski sudah dibentak-bentak.

Dari pada acara wisata ke pantai Gading, batal. Hanya gara-gara berseteru lawan juru parkir, songong itu.

“Kalau nggak gitu, kalah dia sama rekan-rekannya yang lain, jadi memang harus dengan suara keras,” kata seorang pengunjung. Imam namanya. Ia berusaha memahami. Meski, dada ia elus-elus juga.

“Tapi, tidak harus bentak-bentak, jadi males ke sini lagi,” keluh Citra, setengah bercerita kesannya pada Koran ini.

DI banyak daerah, lahan parkir ibarat kue yang sangat manis. Bocor, di sana–sini hingga target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News