Boediono Beri Kuliah Pertahanan
Ketahanan Bisa Rapuh Karena Rongrongan dari Dalam
Jumat, 20 Agustus 2010 – 05:33 WIB

Boediono Beri Kuliah Pertahanan
JAKARTA - Sebagai guru besar ekonomi, Wakil Presiden Boediono ternyata tak hanya pandai berbicara masalah-masalah perekonomian. Kemarin, di depan peserta program pendidikan reguler angkatan 44 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Boediono cukup fasih berbicara sistem pertahanan dan teknik perang. Wapres mengatakan, Indonesia juga harus terus memperkuat hardware dan software yang memperkuat ketahanan negara tersebut. Indonesia juga harus memperhatikan tantangan dari dalam. "Seringkali kita melupakan bahwa ketahanan suatu bangsa, suatu negara, bisa dirongrong dari dalam, bukan dari luar," kata Boediono.
Boediono menyebut dua faktor penentu ketahanan suatu bangsa atau kemenangan dalam peperangan. Pertama, adalah hardware berupa industri yang kuat dan teknologi tinggi unyuk memproduksi peralatan perang dalam waktu cepat. Juga, reorientasi ekonomi yang mengarahkan kepada infrastruktur yang menunjang peperangan. "Itu modus ekonomi perang," kata Boediono di Kantor Wapres, Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Selain hardware, faktor lainnya adalah software yang berupa kekuatan bangsa secara sosial, politik, dan ekonomi. "Ini penting juga, bahkan untuk ciri-ciri peperangan atau konflik tertentu, ini yang menentukan," kata Guru Besar FE UGM tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Sebagai guru besar ekonomi, Wakil Presiden Boediono ternyata tak hanya pandai berbicara masalah-masalah perekonomian. Kemarin, di depan
BERITA TERKAIT
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia