Boediono : Likuiditas Ketat sampai Tahun Depan

Transaksi PUAB Rupiah Tinggal Rp 3,9 T Per Hari

Boediono : Likuiditas Ketat sampai Tahun Depan
Boediono : Likuiditas Ketat sampai Tahun Depan
JAKARTA - Keketatan likuiditas di pasar masih akan berlangsung hingga enam bulan sampai satu tahun mendatang. Sementara dampak resesi dunia diperkirakan berlangsung selama sekitar dua tahun ke depan. Perbaikan (recovery) baru akan terjadi setelah rentang waktu itu.

Hal itu diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono dalam rapat kerja dengan Komisi XI (Keuangan dan Perbankan) DPR di Jakarta, Selasa (9/12). ''Aliran modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia, mulai menurun sejalan dengan peningkatan kebutuhan keuangan dunia dalam proses konsolidasi keuangan global,'' katanya.

Menurut Boediono, sejak beberapa bulan terakhir telah timbul keraguan antarpelaku pasar uang rupiah mengenai kondisi bank counterparty-nya. Ini makin menimbulkan sekat di kalangan bank di Pasar Uang AntarBank (PUAB). ''Meskipun likuiditas secara industri memadai, segmentasi tersebut menyebabkan transaksi antarbank tidak berjalan semestinya,'' kata mantan menko perekonomian itu.

Dia mengungkapkan, selama September sampai November 2008 rata-rata volume transaksi PUAB rupiah per hari turun drastis. Yaitu, dari sebelumnnya sebesar Rp 6,8 triliun per hari selama Januari sampai Agustus 2008 menjadi Rp 3,9 triliun. Kondisi ini mendorong peningkatan tajam suku bunga PUAB, terutama untuk jangka waktu di atas 1 minggu.

JAKARTA - Keketatan likuiditas di pasar masih akan berlangsung hingga enam bulan sampai satu tahun mendatang. Sementara dampak resesi dunia diperkirakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News