Boleh Tenggak Bir sampai Mabuk, tapi Tak Boleh Berkelahi
200 Tahun Oktoberfest, Festival Rakyat Terbesar di Dunia
Sabtu, 09 Oktober 2010 – 07:58 WIB

TRADISI: Para pengunjung Oktoberfest 2010 memadati lapangan Theresienwiessn di Munich, Jerman. (Foto: Maria W Paramita/Jawapos)
Festival tersebut bisa diikuti siapa saja, termasuk anak-anak di bawah 6 tahun. Syaratnya, mereka harus didampingi orang tua. Selain itu, mereka hanya boleh berada di tenda festival hingga pukul 20.00. "Tentu saja suasana tenda yang padat saat malam bukan hal yang baik bagi anak-anak," sambung dia.
Yang hebat, banyak peserta yang memesan tempat di tenda festival setahun sebelumnya. Sebab, jika tidak me-reservasi lebih dulu, mereka harus mengantre selama tiga jam di luar pagar tenda. Jawa Pos yang belum memesan tempat duduk di tenda pun harus rela berdiri tiga jam di barisan panjang antrean.
Suasana di dalam tenda sebenarnya tak terlalu istimewa. Yang terlihat hanya ratusan bangku panjang yang dijajar rapi dan sebuah panggung untuk pertunjukan live music di tengah-tengah arena. Suguhan khasnya adalah bir dan halbhenchen atau ayam panggang yang disajikan separo per porsi. Harga bir di festival itu memang relatif mahal dibanding bir yang dijual di supermarket. Segelas bir berukuran satu liter dipatok 8,20 euro sampai 8,80 euro. Rata-rata, untuk segelas bir, pengunjung harus merogoh kocek minimal 10 euro termasuk tip, atau sekitar lima kali lipat dari harga bir biasa. Di supermarket, satu liter bir dipatok 1,20 euro hingga 2 euro.
Pendapatan sebesar lima kali lipat itu juga diraup para pramusaji. Selama tiga minggu bekerja di arena festival, mereka bisa mendapatkan gaji dan tip hingga 10 ribu euro. "Lowongan untuk waitress Oktoberfest setiap tahun pasti penuh," jelas Liebs. "Pekerjaan mereka juga gampang. Yang penting, mereka bisa mengangkat 10 gelas bir dalam waktu bersamaan," tegasnya. (*/c5/ari)
Tahun ini genap kali ke-200 Oktoberfest digelar. Lebih dari enam juta pengunjung dari berbagai penjuru dunia datang ke Munich untuk merasakan sensasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu