Bolehkah Penderita Asam Urat Pijat Refleksi?

Bolehkah Penderita Asam Urat Pijat Refleksi?
Pijat relaksasi. ILUSTRASI. Foto: Andy Satria/Radar Surabaya/JPNN.com

Kendati begitu, tak ada satu pun dari studi tersebut yang dapat dijadikan sebagai acuan. Ini artinya, pijat konvensional maupun pijat refleksi masih belum terbukti dapat membantu mengatasi penyakit asam urat. Karena pada dasarnya, pijat hanyalah terapi tambahan lantaran hanya mampu mengendalikan gejala untuk sementara waktu, namun tidak benar-benar mampu mengatasi proses peradangan yang terjadi akibat asam urat tinggi.

Perlu Anda tahu, hingga kini, terapi utama untuk penyakit asam urat adalah dengan obat-obatan dari dokter. Selain itu, penderita asam urat juga diwajibkan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, dengan:

  • Minum air putih 2 liter per hari.
  • Hindari konsumsi alkohol dan minuman dengan pemanis fruktosa.
  • Batasi konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Beberapa makanan yang dimaksud, misalnya daging merah, jeroan, kerang, dan udang.
  • Lakukan olahraga sebanyak 3 hingga 5 kali per minggu, dengan durasi selama 30–60 menit.
  • Kontrol berat badan agar tetap berada di rentang ideal.

Jadi, meski tak mampu mengatasi penyakit asam urat, Anda yang mengalami penyakit tersebut tetap diperbolehkan melakukan pijat konvensional atau pijat refleksi untuk mengendalikan gejala.

Jangan lupa untuk memastikan bahwa terapis yang menangani Anda sudah berpengalaman dan memiliki sertifikat. Namun, sebelum benar-benar melakukan pijat, akan lebih baik bila Anda ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyakit asam urat yang sedang Anda alami.(NB/RVS/klikdokter)


Dalam medis, penyakit asam urat dikenal dengan istilah gout artritis. Dengan kata lain, peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh bisa saja dipengaruhi asupan makanan yang tinggi purin.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News