Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu, Siapa Pelakunya?

Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu, Siapa Pelakunya?
Warga berkerumun di lokasi ledakan di terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5/2017) malam. Foto: Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

Berdasar pengamatannya, saat ini pola serangan teroris di Indonesia sudah tidak melulu terstruktur. Banyak gerakan yang dilakukan sendiri.

Apalagi kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al Qaeda. ’’Sudah tidak ada pimpinannya,’’ katanya.

Otomatis hal itu memutus garis komando yang sebelumnya terbentuk. Bukan hanya tidak ada sumber perintah, sumber dana pun hilang.

Meski begitu, paham radikal tidak lantas ikut lenyap. Itulah yang kemudian melahirkan lone wolf terrorism.

’’Bisa saja hanya dua atau tiga orang. Terinspirasi secara ideologis, kemudian mencari tahu cara membuat bom,’’ jelasnya.

Noorhaidi menilai, bom di Kampung Melayu bisa saja berkaitan dengan teror bom di Manchester, Inggris, atau serangan ISIS di Marawi, Filipina. ’’Mungkin saja ada hubungannya,’’ ucapnya.

Namun, kepastiannya harus diselaraskan dengan data dan fakta di lapangan. Termasuk potensi konflik dalam negeri yang menjadi pemicu.

Diperlukan data lebih lengkap dan akurat guna menganalisis insiden kemarin malam. Sebab, tidak sedikit kemungkinan yang bisa menjadi alasan di balik teror.

Dua ledakan bom bunuh diri terjadi di Halte Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News