Bom Bunuh Diri Poso Bukti Program Deradikalisasi Tak Efektif
Senin, 03 Juni 2013 – 16:31 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika menilai polisi dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak efektif melaksanakan program deradikalisasi. Buktinya adalah terjadinya kasus bom bunuh diri di Mapolres Poso sekitar pukul 08.03 WITA tadi.
"Berarti ada ketidakefektifan daripada program deradikalisasi yang sudah kita anggarkan. Mungkin itu perlu diantisipasi lebih jauh," kata Pasek di DPR, Jakarta, Senin (3/6).
Pasek menilai, persoalan Poso merupakan masalah serius. Karena itu polisi dan BNPT harus betul-betul menangkalnya dengan baik. Namun penyelesaian kasus Poso ujar Pasek, tidak bisa dilakukan dengan bertindak represif. Sebab hal itu malah menjadikan aparat penegak hukum menjadi sasaran balik.
"Berkali-berkali menangkap, menembak orang berkali-kali juga ada bom meledak, artinya tidak menyelesaikan masalah. Sekarang polisi dijadikan sasaran kan, ini harus ada reorientasi ulang penataan ulang secara komprehensif. Ini membuktikan bahwa polisi menjadi ancaman juga," terang Politikus Partai Demokrat tersebut.
JAKARTA - Ketua Komisi III DPR, Gede Pasek Suardika menilai polisi dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak efektif melaksanakan
BERITA TERKAIT
- Ramalan Cuaca Hari Ini, Sejumlah Kota Besar di Indonesia Alami Hujan Lebat, Waspadalah
- Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Turun Tangan, Singgung Dugaan Penyiksaan oleh Penyidik
- Oknum Pejabat Lapas Sleman dan Cebongan Terlibat Pungli, Terancam Dipecat
- Nikson Meminta PPPK Menempelkan Hal Penting Ini di Meja Kerja
- Pengadilan Tinggi DKI Perberat Hukuman Dito Mahendra
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 22 Mei 2024: Daftar Nama Daerah Berpotensi Hujan