Bom di Depok Bukti Polisi dan Intelijen Kecolongan Lagi
Minggu, 09 September 2012 – 17:18 WIB
"Bukan mustahil, orang-orang yang lolos ini akan kembali berulah dan lebih berbahaya, mengingat begitu banyak barang berbahaya yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," katanya.
Karenanya, Neta menegaskan, Polri dan inteligen harus bekerja keras untuk memburu dan menciduk mereka. "Sebab bukan mustahil, teror itu akan mereka lalukan untuk mengacaukan Jakarta, terutama saat even pilkada," ungkapnya.
Neta menegaksan, memang masih terlalu dini untuk bisa menyimpulkan kasus bom Depok, apakah ada kaitan dengan Solo.
Tapi, dia menyatakan, melihat dinamikanya kelompok ini sepertinya lebih berbahaya dari kelompok F yang disergap di Solo. "Selain bahan peledaknya cukup banyak, ada sejumlah orang yang berhasil meloloskan diri," ujarnya.
Dari beberapa kasus teror dan penemuan bahan peledak belakang ini, kata Neta, Polri harus mengantisipasi momen-momen bersejarah aksi teror yang bakal terjadi dalam waktu dekat. "Pertama tanggal 11 September. Ini peringatan HUT bom WTC New York. Kedua, 12 Oktober 2012. Tanggal ini ada peringatan satu dasawarsa Bom Bali 1 yang terjadi 12 Okt 2002," katanya.
JAKARTA -- Ketua Indonesia Police Watch Neta S. Pane menyatakan polisi dan intelijen berhasil dikecohkan para teroris. Padahal sebelumnya, Kapolres
BERITA TERKAIT
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-sabu ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan
- Jaksa Eksekutor KPK bakal Mengeksekusi Bupati Mimika Eltinus Omaleng
- Halalbihalal IKA Trisakti, Silmy Karim Minta Alumni Terus Berkontribusi & Bermanfaat Bagi Masyarakat
- Penjual Telur yang Tenggelam Ditemukan Meninggal Dunia