Bom Meledak di Badan Anggota MIT Poso, Praka Dedi Irawan Gugur
jpnn.com, PALU - Satgas Madago Raya TNI-Polri menembak mati dua orang Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pada Senin (1/3).
Satu dari dua terduga teroris itu ialah putra dari Santoso, mantan pimpinan MIT Poso.
Dua DPO MIT Poso yang tewas yakni Samir alias Alfin asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso, yang merupakan anak Santoso.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengungkapkan, kontak tembak tersebut terjadi saat pihak kepolisian mendapatkan informasi, bahwa kelompok MIT tersebut akan melakukan aksi terorisme.
"Dari informasi yang diterima mereka akan melakukan amaliah," kata Kapolda Sulteng di Palu, Selasa (2/3).
Dalam kontak tembak tersebut, satu DPO yakni Samir alias Alfin, tewas karena mengalami luka tembak di bagian kepala, dan Irul tewas akibat bom yang dibawanya meledak di badannya sendiri.
Kapolda Sulteng menyebutkan dalam kontak tembak tersebut, Dua orang DPO lainnya berhasil melarikan diri. Salah satu di antaranya adalah pimpinan MIT Ali Kalora.
"Mereka waktu itu ada berempat, dan dipimpin oleh Ali Kalora, namun dua orang berhasil kabur dan sampai saat ini masih dalam pengejaran," jelasnya
Satgas Madago Raya TNI-Polri menembak mati dua orang Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Polda Sulteng Menggagalkan Penyelundupan 25 Kg Sabu-Sabu
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- 559 Pegawai Terima SK PPPK, Sadly: Ini Bukan Akhir dari Perjuangan
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama