Bondan Winarno, Usai Makan Selalu Bayar, Begini Siasatnya

Bondan Winarno, Usai Makan Selalu Bayar, Begini Siasatnya
Bondan Winarno dan istri, Yvonne Raket Winarno di kediaman mereka kawasan Sentul City, 8 Juli 2007. Foto: Nostal Nuans Saputri/Dokumen Jawa Pos

Mula-mula, mobil rombongan kru diparkir dekat warung. Beberapa kru dengan muka tidak terkenal lantas turun, kemudian duduk di warung dan memesan makanan.

Mereka pun membayar makanan yang sudah dibeli. Setelah itu, baru Bondan muncul tiba-tiba dengan beberapa kamera.

Memunculkan adegan pemilik warung histeris dan kegirangan seperti yang selama ini akrab tampil di layar kaca.

’’Kalau aku yang turun duluan, bisa-bisa mereka nggak mau dibayar,’’ ujar Harry menirukan perkataan Bondan kepada kru.

Awalnya, pada 2003, Bondan, Harry, dan kawan-kawan membentuk semacam grup mailing list (milis) untuk saling berbagi ide tentang kuliner di daerah masing-masing. Grup itu bernama Jalansutra. Terinspirasi kolom-kolom tulisan Bondan di Suara Pembaruan pada dekade 1990-an.

Saat itu mereka berbagi keresahan yang sama. Invasi makanan branded dari jaringan restoran cepat saji internasional ke Indonesia.

Prihatin dan bercita-cita ingin mempromosikan masakan khas Nusantara, sejak saat itulah Bondan mulai akrab dengan dunia review makanan.

Biasanya, sebelum berkelana ke kota tertentu, Bondan mengirimkan pesan ke milis Jalansutra. Memberitahukan bahwa dia akan menuju ke kota A.

Kedatangan Bondan Winarno dan kru TV Wisata Kuliner saja sudah cukup membuat mereka bahagia. Namun, Bondan selalu keukeuh untuk membayar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News