Bondan Winarno, Usai Makan Selalu Bayar, Begini Siasatnya

Para anggota komunitas lantas memberikan beberapa rekomendasi tempat-tempat wisata kuliner. Saat itulah Bondan mulai melakukan riset.
Mengapa riset? Sebab, Bondan adalah jurnalis tulen. Pada 1997 Bondan membuktikan kelasnya sebagai jurnalis dengan menyajikan laporan investigatif Bre X: Sebungkah Emas di Kaki Pelangi yang ditulisnya dalam sebuah buku.
Berkisah tentang sebuah tambang emas palsu di pedalaman Kalimantan. Bre-X saat itu menyabet penghargaan kategori jurnalistik investigatif.
Karena itu, karakter dan standar jurnalistik selalu dia terapkan. Agar sebuah warung bisa mendapat ”sertifikat” Wisata Kuliner, Bondan mengukur banyak hal.
Misalnya, seberapa khas makanannya, seberapa lama resepnya dipelihara, hingga seberapa populer dalam perbincangan orang-orang sekitar.
”Kalau dirasa kualitas-kualitas di atas terpenuhi, dia langsung datang, nggak bilang-bilang,” tutur Harry.
Jadi, ”sertifikasi” Maknyus! sangat objektif. Bondan tidak bisa dibayar, tidak bisa diundang. Misalnya, oleh restoran tertentu yang ingin tampil di Wisata Kuliner.
Kalau restoran enak, Bondan akan muncul di pintu. Kalau tidak, Bondan tidak bisa diundang dengan uang.
Kedatangan Bondan Winarno dan kru TV Wisata Kuliner saja sudah cukup membuat mereka bahagia. Namun, Bondan selalu keukeuh untuk membayar.
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Mona Ratuliu Sempat Wudu Ingin Salat Malam
- Seorang Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu, Menhut: Utamakan Keselamatan
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Anak Tembak Ibu Kandung Pakai Senpi Milik Ayahnya
- Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia di Atas Panggung saat Sambutan