Boni Hargens Ingatkan Ancaman Politisasi Identitas Jelang Pemilu 2024

Boni Hargens Ingatkan Ancaman Politisasi Identitas Jelang Pemilu 2024
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, Ph.D saat sambutan pembukaan Diskusi Publik bertajuk Potensi Ancaman Menjelang 2024” yang diselenggarakan LPI di Jakarta pada Jumat (21/10/2022). Foto: Dok. LPI

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, Ph.D mengingatkan kepada seluruh pihak akan potensi ancaman jelang Pemilu 2024, terutama yang bersumber dari politisasi identitas.

Hal itu disampaikan Boni Hargens dalam Diskusi Publik bertajuk Potensi Ancaman Menjelang 2024” yang diselenggarakan LPI di Jakarta pada Jumat (21/10/2022).

Boni menjelaskan rakyat Indonesia masih mengingat bagaimana kontestasi Pemilukada 2017 di Jakarta atau di sejumlah daerah, politisasi identitas berlangsung marak yang digunakan untuk kepentingan politik sesaat.

Maraknya fenomena itu, menurut Boni, berdampak pada faksionalisasi kelompok masyarakat yang tidak hanya terjadi di media sosial, lebih jauh menjalar hingga ke ruang publik menggunakan instrumen agama, suku maupun ras.

Iklim politik itu turut dirasakan hingga ke ruang peribadatan yang seharusnya bisa steril dari kepentingan politik.

Menurut Boni Hargens, hasrat politik yang begitu kuat dalam kompetisi politik seharusnya tidak menggunakan instrumen politik identitas yang berpotensi menguatnya paham radikal agama yang bisa mewujud menjadi gerakan politik.

Apaila peluang itu terbuka lebar dan politisasi identitas tidak dipenetrasi oleh seluruh pihak, maka paham dan kelompok radikalisme agama akan mengubah seluruh haluan dasar kenegaraan dan visi besar kebangsaan Indonesia, sebagaimana yang dicitakan oleh para pendiri negeri.

Boni berharap fenomena pemilukada 2017 silam tidak terulang kembali di pemilu nasional pada 2024.

Boni Hargens mengingatkan kepada seluruh pihak akan potensi ancaman jelang Pemilu 2024, terutama yang bersumber dari politisasi identitas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News