Bos Intelijen Sebut Intervensi Asing di Australia Sangat Membahayakan

Kepala lembaga intelijen Australia ASIO, Duncan Lewis, memperingatkan intervensi asing di negara ini menimbulkan ancaman yang lebih besar daripada terorisme. Dia menyebut hal ini "ancaman eksistensial" bagi negara.
"Terorisme tidak pernah menjadi ancaman eksistensial bagi negara-negara mapan," kata Lewis dalam forum Lowy Institute di Sydney, Rabu (4/9/2019) malam.
Intervensi asing, katanya, merupakan risiko besar yang harus dihadapi masyarakat Australia setiap hari.
"Masalah kontra-spionase dan campur tangan asing pada akhirnya merupakan ancaman eksistensial bagi negara," jelasnya.
Pemerintah Australia mengeluarkan UU Intervensi Asing tahun lalu dan belum lama ini membentuk satuan tugas yang bertujuan melindungi perguruan tinggi di negara ini dari campur-tangan asing.
Keputusan itu diambil setelah terjadinya peretasan data besar-besaran pada Universitas Nasional Australia (ANU) yang memicu kekhawatiran parlemen bahwa perguruan tinggi tidak bertindak memadai memerangi pengaruh China di kampus masing-masing.
Lewis mengatakan ancaman itu tidak terbatas pada "negara tertentu".
"ASIO menilai bahwa skala dan ruang lingkup kegiatan intelijen asing saat ini terhadap kepentingan Australia belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas