Bos Kosmetik Jadi Wantimpres, tetapi Sepertinya Bukan Representasi Perempuan

Bos Kosmetik Jadi Wantimpres, tetapi Sepertinya Bukan Representasi Perempuan
Anggota Wantimpres Putri Kus Wisnu Wardani di Istana Negara Jakarta, Jumat (13/12). Foto: ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai perekrutan figur untuk Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2019-2024 telah mengabaikan suara perempuan.

Menurut Dedi, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Putri Kus Wisnu Wardhani menjadi Wantimpres bukan demi representasi gender, melainkan keterwakilan pengusaha.

"Dengan kondisi yang ada, sebenarnya (keanggotaan Wantimpres) lebih pada akomodasi pemenangan pilpres, jadi memang minim akomodasi kepentingan presiden sebagai kepala negara yang seharusnya mampu merepresentasikan kebutuhan negara," kata Dedi kepada jpnn.com, Minggu (15/12).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion itu mengaku tak melihat rekam jejak Putri dalam isu-isu tentang perempuan. Menurutnya,  Putri memang dikenal karena kiprahnya sebagai pengusaha kosmetik.

Dedi mengaku tak melihat rekam jejak Putri dalam isu-isu tentang perempuan. "Ada satu perempuan di sana (Wantimpres), itu pun mewakili korporasi. Bukan perempuan yang mewakili persoalan bangsa secara umum," kata Dedi.(tan/jpnn)

Libur Nataru, Truk Dilarang Melintas :

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai Presiden Jokowi dalam merekrut Wantimpres 2019-2024 telah mengabaikan suara perempuan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News