Bosan Jadi Laki-Laki, Avika Warisman Berganti Kelamin Menjadi Perempuan

Merasa Feminin sejak Duduk di Bangku SMP

Bosan Jadi Laki-Laki, Avika Warisman Berganti Kelamin Menjadi Perempuan
JADI CANTIK: Avika kini semakin percaya diri setelah menjalani operasi kelamin. Insert: Avika saat belum menjalani operasi. Foto: Panji Lanang Satriadin/Radar Nganjuk

Avika sebenarnya berharap proses administrasi perubahan kelamin dirinya itu bisa beres kemarin. Namun, karena kendala teknis di internal pengadilan, dia diminta kembali lagi dalam beberapa hari ke depan. Dia sempat merasa kecewa mendengar penundaan tersebut. Tetapi, dia tetap memilih bersabar karena masih punya cukup waktu luang.

’’Sekarang saya masih harus kontrol pascaoperasi. Jadi, lebih banyak istirahat di rumah,’’ ujar remaja kelahiran 14 April 1993 itu.

Avika lantas menceritakan proses perubahan pada fisiknya tersebut. Dia mengungkapkan, operasi perubahan kelamin itu dijalaninya pada 26 Mei lalu. Dia ditangani tim ahli bedah plastik RSUD dr Soetomo. Rangkaian operasi berlangsung sekitar tujuh jam, pukul 08.00 hingga 14.00. Dia baru tersadar beberapa jam kemudian ketika hari sudah gelap.

’’Sampai sepuluh hari setelah operasi, saya harus menjalani rawat inap. Bed rest di rumah sakit,’’ kenang anak pasangan Suparman dan Sunarti tersebut.

Avika memilih RSUD dr Soetomo untuk menjalani operasi kelamin karena mendapat informasi bahwa rumah sakit milik Pemprov Jatim itu merupakan yang terbaik di Indonesia untuk operasi transgender. Avika adalah pasien bedah kelamin ke-41 di RSUD dr Soetomo untuk perubahan kelamin dari laki-laki menjadi perempuan.

Prosesnya dimulai sejak awal Januari lalu, ketika Avika pertama datang ke salah satu ahli bedah untuk mengutarakan niatnya tersebut. ’’Lalu, saya diminta tes ke beberapa poli. Mulai poli kandungan, poli dalam, sampai poli psikiater,’’ kenangnya. Bila satu saja gagal, Avika dipastikan tidak bisa menjalani operasi.

Prosedur itu memakan waktu hingga lima bulan. Bahkan, Avika mengaku sempat down di tengah jalan lantaran tidak kunjung mendapat kabar kepastian operasi. Sampai-sampai, dia berencana pindah tempat operasi ke Bangkok, Thailand, yang diketahuinya lebih praktis dan cepat.

Namun, hal itu urung dilakukan setelah kabar yang ditunggu-tunggu tersebut datang. Tim dokter dari RSUD dr Soetomo memberikan kepastian pelaksanaan operasi Avika. Di balik prosedur yang cukup panjang itu, belakangan Avika merasakan manfaat lain, Yakni, mental dan fisiknya lebih siap dalam menghadapi perubahan fisik pada dirinya.

Melakukan perubahan jenis kelamin merupakan keputusan besar dan berani. Misalnya, pengalaman pemuda asal Nganjuk ini yang belum genap sebulan menjalani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News