BP Batalkan Pembangunan PLTN di Batam

BP Batalkan Pembangunan PLTN di Batam
Robert Purba Sianipar. Foto: atbbatam

jpnn.com, BATAM - Wacana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Batam tampaknya batal terlaksana.

Deputi IV BP Batam, Robert Purba Sianipar mengatakan pemerintah belum memberikan lampu hijau untuk meneruskan wacana ini.

"Nuklir memang memiliki kapasitas besar. Tapi harus persiapkan SDM dn fasilitas. SOP-nya juga sangat ketat," jelas Robert, Kamis (21/9).

Indonesia juga dinilai rawan untuk dijadikan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir karena berada di zona gempa."Indonesia masuk dalam pertemuan lempeng Australia dan Asia yang rawan gesekan tektonik penyebab gempa," ujarnya.

Meskipun Batam tidak termasuk dalam zona gempa, namun efek gempa di wilayah lain harus diperhitungkan. Contoh kasus kebocoran nuklir terjadi di Fukushima, Jepang akibat pada Jepang pada tahun 2011.

Sebagai gantinya, BP Batam merencanakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga alternatif lainnya, contohnya tenaga matahari dan tenaga arus.

"Kita memang harus lakukan mulai sekarang karena kebutuhan industri akan semakin tinggi kedepannya," ungkapnya lagi.

Untuk tenaga matahari, maka BP Batam merencanakan akan membangunnya di waduk-waduk di Batam."Nanti diatas waduk dipasang panel solar. Sehingga pada siang hari tenaganya diisi kemudian disimpan untuk keperluan berikutnya," paparnya.

Wacana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Batam tampaknya batal terlaksana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News