BPBD Keluhkan Sikap Pertamina di Kasus Teluk Balikpapan

Ketika terjadi gemuruh pada pipa pembakaran gas (flare) di kilang Balikpapan pada Januari 2017, mereka juga tidak mau memberikan penjelasan.
"Kami dari BPBD sama sekali tidak diberi akses pada waktu itu. Pertamina silakan tertutup kepada masyarakat, tapi kepada petugas pemerintah, tolong jangan tertutup. Apa sih yang ditutup-tutupi?" kecam Suseno.
Menanggapi hal tersebut, GM Pertamina RU V Balikpapan Togar M.P. membantah anggapan bahwa pihaknya tertutup.
Di dalam kilang terdapat banyak sistem. "Kami juga tidak tahu. Harus dicek dulu kalau ada kejadian. Kalau kami juga tidak tahu, apa yang harus kami sampaikan?" ucapnya.
Namun, dari penjelasan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto, memang ada indikasi Pertamina menutup-nutupi insiden itu.
"Penanganan sudah bagus. Tetapi (bagaimana Pertamina, Red) memastikan bahwa itu putus, itu yang agak telat. Jadi, dia menginformasikannya itu setelah pipa tersambung," ujarnya.
"Mengatasi dulu kan supaya kilang tidak mati. Toh, cepat atau lambat akan diumumkan juga kan. Segera diumumkan. Sudah, pas selesai nyambung, diumumkan, sudah klir begitu," pungkasnya.(vir/rsh/JPG/c10/c9/ang/jpnn)
Kebocoran minyak dari pipa Pertamina itu mengakibatkan kebakaran di perairan Teluk Balikpapan.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Jasad Bocah Diduga Korban Terkaman Buaya Ditemukan di Sungai Sangatta
- Gunung Gede dalam Pengawasan BPBD Cianjur, Ada Apa?
- 2 Desa di Parigi Moutong Terendam Banjir
- 10 Rumah di Kota Cimahi Terdampak Pergerakan Tanah, Warga Mengungsi
- 115 Rumah Warga di Poso Terendam Banjir
- Terjun Langsung ke Cimanggung, Bupati Sumedang Pastikan Keselamatan Korban Banjir