BPK Kritik Pengelolaan Aset TNI yang 'Amburadul'
Selasa, 09 Juni 2009 – 15:10 WIB
JAKARTA - Kesiapan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menghadapi Malaysia terkait perebutan Blok Ambalat, memang patut untuk mendapat perhatian serius. Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), TNI belum dapat mencatat jumlah asetnya dengan baik. "Untuk mengetahui kesiapan tempur TNI, kondisi aset ini perlu diketahui dulu. Mana yang masih efektif, mana yang rongsokan," tegas Anwar.
"Bagaimana mau perang, kalau masalah ini saja belum dapat diselesaikan. TNI hingga saat ini belum dapat memisahkan antara aset efektif dengan aset rongsokan ataupun yang memiliki teknologi terbelakang," ujar Ketua BPK Anwar Nasution, di Gedung DPR, Selasa (9/6).
Baca Juga:
Dijelaskan Anwar, neraca Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI mencatat penguasaan asetnya sebesar Rp 163 triliun atau sekitar 24 persen dari total aset tetap pemerintah. Sekitar Rp 47 triliun atau 29 persen dari aset tetap Dephan dan TNI tersebut terdiri dari peralatan dan mesin atau berupa Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).
Baca Juga:
JAKARTA - Kesiapan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menghadapi Malaysia terkait perebutan Blok Ambalat, memang patut untuk mendapat perhatian
BERITA TERKAIT
- Kanwil BC Banten Tuntaskan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Cukai, Ada 4 Tersangka
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- KPK Menyita Kantor DPC NasDem di Sumut, Diduga Dibeli Pakai Uang Korupsi
- Memperingati Hardiknas, Irjen Fakhiri Mengenang Masa Bersekolah di Pedalaman
- Peringati Hardiknas 2024, Sekda Jateng: Momentum Tingkatkan Kualitas Pendidikan
- Speedboat Hibah Bea Cukai Tembilahan Bantu Selamatkan Warga Korban Gigitan Ular Berbisa