BPPT Minta Tambahan Pesawat Untuk Operasi TMC Karhutla

BPPT Minta Tambahan Pesawat Untuk Operasi TMC Karhutla
Satgas Karhutla Provinsi Riau terus mengupayakan pemadaman kebakaran hutan dan laha dengan mengoptimalkan pemadaman dari darat dan udara, serta dibantu dengan operasi hujan buatan. Foto : Rony Muharrman/hp/Antara

jpnn.com, RIAU - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berharap ada penambahan pesawat untuk operasional sendiri dalam rangka pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna mendatangkan hujan buatan.

Armada pesawat dibutuhkan BPPT untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak, cepat dalam penanganan karhutla di area yang luas dan merespons dengan cepat terhadap kondisi pertumbuhan awan yang dinamis.

Karena operasi TMC bisa dilakukan jika ada awan, sementara keberadaan awan bisa hilang dalam satu atau dua hari.

"Armada pesawat memegang peranan penting dalam operasi TMC. Minimal kegiatan TMC menggunakan pesawat sekelas King Air dan Cassa untuk metode penyemaian berbeda, baik flare atau semai powder," kata Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Yudi Anantasena dalam pertemuan dengan awak media di Kantor BPPT Jakarta, Jumat.

Menurut Yudi, saat ini pihaknya hanya memiliki dua armada yang dalam kondisi perbaikan, sehingga hanya mengandalkan pesawat milik TNI Angkatan Udara untuk melaksanakan TMC saat ini.

Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT hanya memiliki satu unit pesawat Cassa 212-200 PK-TMA, dan satu unit pesawat Piper Cheyenne II PK TMC yang merupakan pesawat bekas yang dibeli dari Amerika Serikat.

Pada awal pekan ini, TNI Angkatan Udara menarik armada Hercules C130 dari Posko TMC Pekanbaru untuk misi baru sehingga penanganan di Jambi akan dibagi dua yakni untuk penanganan Jambi bagian tenggara dan selatan ditangani Posko TMC Palembang, Sumatera Selatan, sementara Jambi bagian utara akan ditangani Posko TMC Pekanbaru.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto mengatakan idealnya BPPT seharusnya memiliki lima pesawat untuk melakukan operasi TMC terutama untuk mendatangkan hujan buatan di saat kebakaran hutan dan lahan dengan cepat meluas, dan kondisi awan yang bisa hilang dalam satu dan dua hari. Oleh karena itu, ketersediaan armada yang cukup akan mempercepat operasi TMC.

Armada pesawat memegang peranan penting dalam operasi TMC untuk penanganan karhutla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News