BPS Merilis Perkembangan Inflasi di Jatim, Tertinggi Kelompok Pakaian

jpnn.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik Jawa Timur (BPS Jatim) merilis perkembangan inflasi di provinsi itu pada Rabu (2/6). Dalam data itu tampak kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,27 persen.
IHK itu dari sebelumnya 105,48 menjadi 105,77 selama Mei 2021. Hal tersebut menyebabkan inflasi sebesar 1,03 persen.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengatakan dari sebelas kelompok pengeluaran, rinciannya sembilan mengalami inflasi, satu deflasi, dan satu sisanya tak terjadi perubahan.
"Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,22 persen," ujar Dadang saat menggelar konferensi pers secara virtual.
Berikutnya kelompok yang mengalami deflasi di bidang informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2021, yaitu perhiasan emas, ayam hidup, daging sapi, minyak goreng, apel, jeruk, tarif gunting rambut pria, cat tembok, sop, dan tarif kereta api.
Berdasarkan penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jatim selama Mei 2021, seluruhnya mengalami inflasi.
Daerah yang mengalami inflasi tertinggi, yaitu Sumenep sebesar 0,41 persen, Surabaya 0,33 persen, Banyuwangi 0,27 persen, Malang 0,14 persen, Kediri 0,13 persen, Jember 0,11 persen, Probolinggo 0,10 persen.
Berdasarkan data BPS, Sumenep, Surabaya dan Banyuwangi menjadi tiga daerah dengan inflasi tertinggi di Jatim.
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya
- BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah