BPS Sebut Ekspor Pertanian Januari-Mei 2021 Naik 13,39 Persen

BPS Sebut Ekspor Pertanian Januari-Mei 2021 Naik 13,39 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor hasil pertanian selama Januari-Mei 2021 mengalami kenaikan tinggi, yakni sebesar 13,39 persen. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor hasil pertanian selama Januari-Mei 2021 mengalami kenaikan tinggi, yakni sebesar 13,39 persen.

Kenaikan terjadi karena subsektor tanaman obat, sarang burung walet, dan produk olahan lainya seperti rempah dan kopi mengalami kenaikan permintaan.

Berdasarkan hasil itu, maka sektor pertanian secara kumulatif menyumbang kenaikan tinggi terhadap industri pengolahan, yakni sebesar 30,53 persen.

"Jika dilihat dari pergerakan di atas, maka kami bisa melihat bahwa performa ekspor indonesia berdasarkan subsektor sangat mengembirakan. Diharapkan ke depan performa ekspor akan semakin bagus lagi," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/6).

Menurut Kecuk sapaan karibnya, ekspor nonmigas secara keseluruhan yang dihitung pada Mei 2021 mencapai 94,36 persen.

Demikian juga dengan ekspor pertanian yang dihitung secara tahunan (yoy) mengalami kenaikan sebesar 0,69 persen, di mana tanaman obat aromatik dan rempah menjadi penyumbang terbesarnya.

"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2021 mencapai USD 83,99 miliar atau naik 30,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 79,44 miliar atau naik 30,31 persen," katanya.

Di sisi lain, lanjut Kecuk, upah nominal harian buruh tani nasional pada Mei 2021 naik sebesar 0,14 persen jika dibanding upah buruh tani April 2021, yaitu dari Rp 56.629,00 menjadi Rp 56.710,00 per hari.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor hasil pertanian selama Januari-Mei 2021 mengalami kenaikan tinggi, yakni sebesar 13,39 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News