Brexit Kacau, Inggris di Ambang Malapetaka

Brexit Kacau, Inggris di Ambang Malapetaka
Warga pro-Uni Eropa saat aksi demonstrasi menuntut referendum ulang Brexit di London, Foto: Reuters

"Saya telah berjanji kepada parlemen untuk menuntaskan seluruh detail terkait backstop pada akhir 2021," tulis perempuan 62 tahun itu sebagaimana dilansir The Guardian.

Tapi, UE keberatan. Mereka tidak mau terpaku pada waktu. Yang jelas, backstop tidak akan berlangsung selamanya. Kebijakan backstop diterapkan agar perceraian Inggris dan UE tidak membuat Republik Irlandia dan Irlandia Utara (yang merupakan bagian dari Inggris) kacau.

Juncker dan Tusk lantas usul supaya Inggris dan UE menggelar pertemuan rutin per semester untuk mengevaluasi backstop. Juga, menjajaki solusi alternatif yang sifatnya permanen di area yang terdampak backstop itu.

"Kami akan mencari seluruh solusi teknologi untuk menyelesaikan masalah ini." Demikian jawaban tertulis Juncker dan Tusk dalam surat balasan untuk May.

Meski tak ideal, UE berusaha memberikan jaminan kepada Inggris soal kesepakatan backstop yang tidak akan merugikan pemerintahan May. Namun, hal itu tidak membuat Ketua Partai Buruh Jeremy Corbyn luluh. Sebaliknya, dia malah menjadi lebih lantang menolak draf kesepakatan final soal Brexit.

Buruh juga sudah punya rencana lanjutan pascavoting hari ini. Mereka yakin May akan kalah. Karena itu, mereka ancang-ancang menjegal ketua Partai Konservatif itu dengan mosi tidak percaya. "Jangan khawatir, kami akan melakukan itu dalam waktu dekat," ujarnya kepada BBC.

Ketua Partai Liberal Democrat Sir Vince Cable juga ikut-ikutan bersuara. Menurut dia, pilihan terbaik untuk keluar dari kemelut Brexit adalah menggelar referendum kedua. Referendum ulang itu berpotensi memperbaiki kondisi Inggris. Tapi, referendum tersebut juga sangat berpeluang membatalkan Brexit.

"Bahasa putus asa PM May menunjukkan bahwa dirinya sedang panik. Brexit tanpa kesepakatan adalah bencana. Dan, kami berusaha mencegah itu," ujar Cable. (bil/c17/hep)


Posisi pemerintah Theresa May benar-benar terjepit. Brexit tanpa kesepakatan akan membuat roda pemerintahan tak bisa bergerak


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News