BRI Berdayakan Pengembangan Ekosistem Desa dan Produk Unggulan

BRI Berdayakan Pengembangan Ekosistem Desa dan Produk Unggulan
Para petani binaan Bank BRI. Foto dok BRI

“Penjemputan uang selalu diambil oleh karyawan BRI di kantor tiap tiga hari sekali untuk ditaruh di rekening koperasi. Layanan ini sangat membantu kami,” serunya.

Sementara Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan perseroan terus melakukan penetrasi sosial.

Tidak sekedar penetrasi bisnis dengan mengalokasikan resources untuk membangun ekosistem desa salah satunya melalui pemberdayaan koperasi.

“Kami memberi perhatian besar untuk pengembangan ekosistem desa melalui klaster dan produk unggulan. Kami berharap desa menjadi sentra produksi sehingga mendukung pembangunan sektor pangan,” ujar Supari.

Mayoritas nasabah BRI, 96 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, dan 30 persennya bergerak di sektor pertanian, perikanan, serta perdagangan kecil. Hampir semua nasabah mikro BRI tersebut berada di desa.

“Kami selalu mendorong agar pelaku usaha dan masyarakat di desa dapat semakin berdaya dan tangguh sehingga mendapat nilai tambah dari usaha mereka. Melalui pemberdayaan ekonomi berdasarkan ekosistem desa. Harapannya, dari sana akan lahir desa-desa BRILian yang berdaya saing dan unggul yang dapat mempercepat pembangunan kawasan pedesaan secara nasional,” harap Supari.

Selama ini, dalam memberdayakan kawasan desa, BRI bertumpu pada empat pilar yakni perangkat desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), UMKM desa, dan pasar.

BRI juga memiliki program Desa BRILian, sebuah upaya pemberdayaan desa-desa yang diharapkan dapat menjadi percontohan bagi desa lainnya karena dianggap tanggap, tangguh, dan berinovasi.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya mengintegrasikan bisnis pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi dalam sebuah klaster dengan off taker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News