BRI Fokus Mendukung Penerapan Ekonomi Karbon

BRI Fokus Mendukung Penerapan Ekonomi Karbon
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto. Foto: dok BRI

Adapun partisipasi program dekarbonisasi dan penyelenggaraan nilai ekonomi karbon (NEK) sendiri termasuk sebagai salah satu inisiatif pada dimensi environmental, yaitu carbon emission management.

BRI melakukan perhitungan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan bisnis maupun operasional BRI, baik scope 1, scope 2, maupun scope 3.

Hal itu sebagai langkah awal mempertahankan resiliensi terhadap perubahan iklim.

"Dari perhitungan emisi karbon tersebut, BRI telah menetapkan target penurunan emisi dengan baseline tahun 2022 serta menetapkan target Net Zero Emission BRI pada tahun 2050,” jelas Solichin.

Seluruh penghitungan emisi karbon BRI setiap tahunnya telah melalui tahap verifikasi oleh AA1000AS. Sementara itu, target penurunan emisi dan net zero emission BRI saat ini dalam proses validasi oleh SBTi (Science Based Target initiative).

Sebagai upaya dekarbonisasi, lanjut Solichin, BRI telah mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk menurunkan emisi yang mencakup ketiga scope tersebut.

Untuk menurunkan emisi karbon pada scope 1 yaitu penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), BRI telah menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional. Hingga kuartal II 2023, BRI telah menggunakan 97 mobil listrik dan 50 motor listrik.

Kemudian Upaya menurunkan emisi karbon pada scope 2 yaitu dalam hal penggunaan listrik, BRI melakukan pemasangan panel surya sebagai alternatif sumber daya listrik terbarukan. Hingga kuartal II 2023, sebanyak 12 unit kerja BRI telah terinstalasi panel surya.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BRI memantapkan komitmen untuk mendorong realisasi penyelenggaraan ekonomi karbon dan dekarbonisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News