BRI: Penurunan Jumlah Restrukturisasi Kredit Indikator Perekonomian Membaik

BRI: Penurunan Jumlah Restrukturisasi Kredit Indikator Perekonomian Membaik
BRI catat penurunan restrukturisasi kredit dari debitur. Ilustrasi: Humas BRI

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Manajemen Risiko Bank Rakyat Indonesia (BRI) Agus Sudiarto menyatakan terjadi penurunan jumlah restrukturisasi kredit pada perseroan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Berdasarkan data, hingga akhir 2020 lalu, BRI merestrukturisasi pinjaman sebesar Rp186,6 triliun, dari 2,83 juta debitur.

"Nilai restrukturisasi kredit yang disalurkan BRI konsisten menurun sejak September 2020. Pada September 2020, masih ada Rp193,7 triliun kredit yang direstrukturisasi," papar Agus dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (22/2).

Dia merincikan, penurunan jumlah kredit yang direstrukturisasi BRI pada periode September-Desember mencapai Rp7 triliun. Pada akhir tahun lalu, jumlah restrukturisasi bank pelat merah itu mencapai 21,2 persen dari total portofolio pembiayaan perusahaan.

Sebanyak 87 persen restrukturisasi kredit diberikan BRI terhadap debitur pada segmen mikro dan kecil.

"Ada 44 persen pelaku usaha mikro yang mendapat keringanan pembayaran pinjaman, dan 43 persen pelaku usaha kecil meraih hal serupa," papar Agus.

Menurut dia, kondisi ekonomi masyarakat berangsur-angsur pulih, hal ini terlihat dari tren penurunan jumlah kredit yang direstrukturisasi lembaga perbankan.

Penurunan jumlah pinjaman yang direstrukturisasi menunjukkan bahwa ada banyak debitur BRI kondisi ekonominya mulai bangkit.

BRI menyatakan, jumlah restrukturisasi kredit BRI menurun dari bulan-bulan sebelumnya. Berdasarkan data BRI, hingga akhir 2020 lalu, BRI merestrukturisasi pinjaman sebesar Rp186,6 triliun, dari 2,83 juta debitur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News