Brigjen Samudi: Kami Menyayangkan Kenapa Malaysia Terkesan Cuek Kalau Narkoba Masuk ke Indonesia

Brigjen Samudi: Kami Menyayangkan Kenapa Malaysia Terkesan Cuek Kalau Narkoba Masuk ke Indonesia
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara berhasil menangkap dua kurir sabu yang berasal dari Tawau, Malaysia. (Antara/Susylo Asmalyah).

jpnn.com, TARAKAN - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Utara Brigadir Jenderal Samudi menyayangkan sikap Pemerintah Malaysia yang terkesan tidak acuh dan cuek sekali mengenai maraknya narkoba dari negeri jiran itu yang masuk ke Indonesia.

Oleh karena itu, BNNP Kaltara mengharapkan Pemerintah Malaysia komitmen dalam pemberantasan narkotika di perbatasan negara itu dengan Indonesia. Terutama di wilayah perbatasan di Tawau-Kaltara.

"Kita tahu semua, narkotika yang masuk ke Indonesia pintunya dekat dengan Kaltara yaitu Tawau. Kami sangat menyayangkan sekali kenapa Pemerintah Malaysia terkesan (tak) acuh dan cuek sekali kalau narkoba itu masuk ke Indonesia," kata Brigjen Samudi di Tarakan, Kaltara, Minggu (13/6).

Dia menyayangkan sikap tersebut padahal sudah ada perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia terkait penanggulangan penyelundupan narkotika

Namun, kenyataanya narkotika yang masuk ke wilayah Kaltara melalui Tawau seperti air yang mengalir.

"Kami yang selalu kewalahan untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan. Kalau misalnya Malaysia komitmen dan konsisten, saya kira kami akan ringan (penanggulangannya)," ungkap Brigjen Samudi.

Selain itu, tidak terlalu banyak narkotika masuk ke Indonesia melalui Tawau.

Namun, mudahnya masuk narkotika di perbatasan dengan negara tetangga terjadi juga di Dumai dan Batam.

Kepala BNNP Kaltara Brigjen Samudi menyayangkan sikap Pemerintah Malaysia yang terkesan tidak acuh dan cuek kalau banyak narkoba dari negeri jiran itu yang masuk ke Indonesia. Padahal, sudah ada perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia terkait

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News