Brigjen TNI Agus Erwan: Satuan Kavaleri TNI AD Perlu Modernisasi Senjata dan Organisasi

jpnn.com, JAKARTA - Relevansi satuan kavaleri ditentukan oleh kemampuannya beradaptasi dengan teknologi modern. Oleh karena itu, Satuan Kavaleri TNI AD butuh modernisasi senjata dan organisasi karena operasi satuan kavaleri hanya bisa efektif dalam sebuah operasi gabungan.
Hal ini disampaikan Dirsen Pussenkav Kodiklat TNI AD Brigjen TNI Agus Erwan pada Rabu (12/10/2022) dalam Webinar bertajuk “Tantangan Kavaleri Dalam Perang Modern” yang diadakan Indonesia Strategic and Defence Studies.
Webinar yang dipandu Erik Purnama Putra, penulis buku “TNI dan Dinamika Organisasi” ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Wakil Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Brigjen Rano Tilaar, CEO Romeo Strategic Consulting M Iftitah Sulaiman, dan wartawan Kompas Harry Susilo.
Agus mengatakan pada dasarnya kavaleri memiliki fungsi penggempur di darat yang sifatnya ofensif dengan daya tembak, daya gerak, dan daya kejutnya.
Dalam taktik pertempuran kavaleri, berkaca dari berbagai perang yang ada belakangan ini seperti di Ukraina, harus bisa bekerja sama dengan satuan lain membentuk persenjataan gabungan (combined arms).
Dia mencontohkan dengan satuan penerbang TNI AD dan infanteri mekanis. Saat ini Satuan Kavaleri di berbagai Kodam dan Divisi 3 Kostrad masih dikembangkan.
“Satkav butuh payung udara,” tegas Agus.
Dia mengatakan perlu ada perencanaan dan anggaran yang memadai dari Kementerian Pertahanan.
Satuan Kavaleri TNI AD butuh modernisasi senjata dan organisasi karena operasi satuan kavaleri hanya bisa efektif dalam sebuah operasi gabungan.
- Bikin Acara Bertema Kemandirian, KPPI: Perempuan Harus Bersama Memajukan Bangsa
- Jan Maringka: Rapat Pleno Presidium PNI Putuskan Pembentukan Pengurus Daerah
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- PP Hima Persis Hadirkan Aplikasi Satind Sebagai Upaya Digitalisasi Organisasi
- Kerja Sama TNI-Unud Disorot, Kolonel Agung Bilang Begini
- Ahmad Andi Bahri Mundur dari Jabatan Sekjen DPP AMPI Setelah Pemulihan Nama Baiknya