BRIN Bidik Mitra Internasional untuk Kembangkan Reaktor Nuklir Generasi IV

BRIN Bidik Mitra Internasional untuk Kembangkan Reaktor Nuklir Generasi IV
Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir BRIN Topan Setiadipura berbicara di sela-sela Forum Internasional ATOMEXPO 2024 yang diselenggarakan oleh BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, di Kota Sochi pada Senin (25/3/2024). Foto: ANTARA/Yashinta Difa

Melalui pengembangan PeLUIt-40, Indonesia tidak hanya mengincar peningkatan produksi listrik melalui energi ramah lingkungan, tetapi juga untuk menghasilkan hidrogen yang rendah karbon.

Dengan demikian, pengembangan reaktor generasi IV diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi yang berasal dari bahan bakar diesel, terutama di daerah-daerah terpencil.

“Saat ini (PT) PLN itu mengeluarkan uang untuk menyediakan diesel di daerah-daerah terpencil sekitar 24 sen/kWh, sedangkan hitungan kita reaktor PeLUIt-40 itu (biaya listriknya) 13 sen/kWh,” kata Topan.

BRIN menargetkan desain reaktor tersebut bisa disetujui oleh Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) RI pada 2025, bersamaan dengan proses uji tapak, sebelum berlanjut ke persetujuan konstruksi.

“Kami berharap pada 2027 bisa mulai konstruksi, mungkin katakanlah (pembangunannya) tiga tahun lah karena reaktornya kecil. Tetapi itu akan tergantung mitra kita juga nantinya,” tutur Topan.

HTGR adalah jenis reaktor generasi IV yang mampu beroperasi pada suhu sangat tinggi dan menggunakan gas sebagai pendingin serta grafit sebagai moderator reaktor.

Selain dianggap lebih aman, reaktor tersebut juga mampu menghasilkan panas yang dapat digunakan dalam industri, misalnya untuk produksi gas hidrogen. (ant/dil/jpnn)

Dalam pameran dan forum industri nuklir ATOMEXPO 2024, BRIN memaparkan rencana Indonesia membangun teknologi HTGR pebble bed berkapasitas 40MWt


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News