Bripka Ariyanto Dianiaya Pakai Pedang, Pelaku Ditembak Mati

Melihat kondisi ini dan menganggap nyawanya terancam, anggota tersebut langsung mengambil tindakan tegas terukur, dengan menembak bagian dada MH.
"Setelah MH jatuh, anggota langsung mengamankan pedang tersebut. Saat itu MH masih menyerang anggota. Namun, berhasil teratasi. Dia lalu dievakuasi ke rumah sakit dan dilakukan penanganan medis. Beberapa saat kemudian ia dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Kapolresta mengatakan bahwa menurut informasi yang beredar, MH sempat mengalami tekanan jiwa, namun untuk membuktikan gangguan jiwa, sebelumnya tidak ada penelitian maupun observasi dari rumah sakit jiwa. Terlebih saat ini MH bekerja sebagai buruh serabutan dan pengemudi becak motor (bentor).
"Dari kediaman MH Kami juga mengamankan puluhan barang tajam seperti panah atau busur, anak panah, sumpit, tombak, pisau, pedang dan lain-lain. Kemudian sudah ada berita acara penolakan autopsi," imbuhnya. (antara/jpnn)
Polisi tembak mati seorang warga yang menyerang Bripka Ariyanto Antuke menggunakan pedang.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH
- RKUHAP Tak Akan Menjadikan Kepolisian & Kejaksaan Tumpang Tindih Tangani Perkara