Bromo Meletus Lagi, Warga Panik

Bromo Meletus Lagi, Warga Panik
Bromo Meletus Lagi, Warga Panik
Muntahan material dan hujan abu vulkanis itu membuat suasana di sekitar Gunung Bromo suram mencekam. Terutama di kawasan Cemoro Lawang yang jaraknya hanya 3 km dari kawah Bromo. Rumah-rumah penduduk diselimuti abu tebal sehingga mengganggu aktivitas warga. Bahkan, beberapa rumah warga hancur dan roboh karena tidak kuat menahan beban pasir yang dimuntahkan gunung berapi itu.

Pantas kemudian 50 warga Desa Ngadirejo, kawasan yang juga masuk ring satu takut dan mengungsi ke Kecamatan Sukapura. Mereka mengungsi di rumah-rumah saudaranya.  Sebagian lain di aula kantor kecamatan. "Kami ketakutan mendengar suara bergemuruh dari Gunung Bromo," ujar Suparno, salah seorang warga.

Menurut warga, gemuruh suara letusan itu terus-menerus hingga menggetarkan tembok dan kaca-kaca rumah. Karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebagian warga memutuskan untuk mencari perlindungan di tempat yang aman.

Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin merespons suasana yang dihadapi warga di Desa Ngadirejo itu. Butapi pun menyiapkan tempat khusus untuk menampung warga yang mengungsi. "Kalau memang khawatir, saya tawarkan dengan hormat warga untuk mengungsi di tempat yang sudah saya siapkan," ujar Hasan kepada wakil warga Desa Ngadirejo yang kemarin (31/12) mendapat bantuan pangan dari pemkab. 

PROBOLINGGO  - Setelah memuntahkan material pijar setinggi hingga 300 meter dari bibir kawah pada Kamis (30/12) sore, aktivitas Gunung Bromo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News