BTN Optimistis Sektor Perumahan Bisa Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Angka tersebut jauh di atas angka pertumbuhan kredit nasional yang masih terkontraksi minus 4,0 persen.
Haru mengungkapkan, pertumbuhan sektor perumahan mempunyai peluang yang besar untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tengah tantangan pandemi Covid-19.
Pasalnya, secara universal pertumbuhan sektor perumahan berpotensi menumbuhkan ekonomi pada sektor lainnya.
Adapun salah satu faktor yang membuat sektor properti bisa tangguh dalam menghadapi kontraksi pertumbuhan ekonomi dikarenakan sektor ini merupakan sektor yang padat modal dan padat karya, di mana 90% bahan baku dalam membangun rumah juga berasal dari dalam negeri.
Selain itu, dalam setiap pembangunan 100 ribu unit rumah akan menyerap sekitar 500 ribu tenaga kerja.
Sektor perumahan juga mendukung pertumbuhan para pengembang perumahan. Saat ini di Indonesia terdapat 7.000 pengembang yang berperan dalam penyediaan supply perumahan.
“Belum lagi kontribusi untuk negara dengan pembayaran pajak dalam bentuk PPN, PPH, BBN, PBB dan BPHTB,” katanya.
Besarnya kontribusi terhadap pemulihan sektor ekonomi inilah, lanjut Haru, yang membantu sektor properti mendapat banyak dukungan dari regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
PT Bank Tabungan Negara (BTN) optimistis sektor perumahan bisa tumbuh positif, meski banyak tantangan akibat pandemi Covid-19.
- Kuartal I 2025, Laba Bersih BTN Naik Jadi Sebegini
- Toko Bangunan Ini Hadir di Jakarta Utara, Lebih Lengkap
- Dukung Asta Cita, Universitas HKBP Nommensen Kolaborasi dengan BTN
- Soal Penutupan Sementara Padma Hotel Bandung, Ini Penjelasan Manajemen
- BTN JAKIM Dongkrak Transaksi Digital
- Bakal Diikuti 600 Peserta WNA dari 51 Negara, BTN JAKIM 2025 Usung Konsep 4S