Bu Mega dan Pak Jokowi Sama-Sama Petugas Partai, Sudah Diatur di AD/ART PDIP

Bu Mega dan Pak Jokowi Sama-Sama Petugas Partai, Sudah Diatur di AD/ART PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Belakangan ini istilah ‘petugas partai’ kembali sering diramaikan. Frasa itu merupakan istilah yang digunakan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan dirinya merupakan petugas partai. Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sebagai kader PDIP juga petugas partai.

“Saya itu sampai bingung. Lah, Pak Jokowi saya bilang petugas partai, kaderlah, kok, saya diomongkan, yang namanya terlalu sombong,” kata Megawati saat berpidato pada Penutupan Rakernas IV PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10).

Presiden Kelima RI itu mengatakan seluruh kader parpolnya tanpa terkecuali berstatus petugas partai. Menurut Megawati, hal itu termaktub dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Rangga (AD/ART) PDIP.

“Itu adalah AD/ART di partai kita. Saya pun petugas partai, saya ditugasi oleh kongres partai, dipilih oleh kalian untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum," kata Megawati.

Putri Proklamator RI Bung Karno itu menambahkan seluruh kader PDIP harus mematuhi AD/ART yang menjadi pedoman dalam berpolitik bagi seluruh anggota partai berlambang kepala banteng itu.

Megawati menambahkan kepatuhan kader partainya terhadap AD/ART membuat pihak lain tidak bisa mengambil alih PDIP lalu menjadi ketua umum.

"Enggak mungkin orang lain itu tiba-tiba bisa menjadi ketua umum, karena terus siapa yang mau memilih? Kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih dan itu melanggar AD/ART?" katanya.

Megawati meminta pihak di luar PDIP tidak mempersoalkan istilah petugas partai yang sudah diatur dalam AD/ART partainya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News