Bu Mufida Minta Vaksin COVID-19 Digratiskan kepada Masyarakat

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah menggratiskan vaksin COVID-19 kepada masyarakat.
Terlebih lagi kedatangan 1,2 juta vaksin Sinovac ke Indonesia beberapa waktu lalu dibebaskan bea masuk dan pajaknya senilai puluhan miliar.
Mufida, sapaan akrab Kurniasih Mufidayati mengingatkan, insentif bea masuk untuk vaksin tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis.
"Insentif yang diberikan kepada produsen vaksin ini seharusnya berimbas kepada fasilitas yang diterima masyarakat, yakni dengan menggratiskan vaksin kepada semua kalangan," papar Mufida dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/12).
Menurut Mufida, rencana 70 persen vaksin mandiri berbayar yang dikelola BUMN kurang tepat.
Ketua BPKK DPP PKS ini menyebut dalam pengadaan vaksin, pemerintah memang menunjuk PT Biofarma sebagai BUMN yang fokus dalam produksi vaksin.
Sementara itu sesuai Perpres Nomor 99 Tahun 2020, proses vaksinasi diamanahkan kepada Kemenkes.
Namun melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020, 70 persen vaksinasi justru diberikan pelaksanaannya kepada Kementerian BUMN.
Mufida menyebut kedatangan 1,2 juta vaksin Sinovac ke Indonesia beberapa hari lalu dibebaskan bea masuk dan pajaknya senilai puluhan miliar.
- Gandeng Pfizer, AMPHURI Ingatkan Calon Jemaah Umrah & Haji Cegah Pneumonia dengan Vaksinasi
- Perlindungan Kesehatan, Prudential Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Keluarga
- BPOM-BPJPH Temukan 9 Pangan Olahan Mengandung Babi, Ade Rezki Dorong Kolaborasi Pengawasan
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
- Sri Meliyana Sebut Kemenkes Dukung Adanya Fasilitas Ruang Rawat Inap Puskesmas di Palembang
- Peserta PPDS Diduga Perkosa Pasien, Anggota DPR Minta STR dan SIP Pelaku Dicabut