Bu Susi: Tidak Boleh ada Kekerasan, Pelakunya Diamankan Saja

Bu Susi: Tidak Boleh ada Kekerasan, Pelakunya Diamankan Saja
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Foto dok humas

jpnn.com, BELITUNG TIMUR - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Arcandra Tahar mengunjungi lokasi tambang PT Timah Tbk. di Kawasan Selinsing Kota Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Usai meninjau langsung lokasi tambang, Susi bersama rombongan menuju Pantai Burung Mandi, Desa Damar untuk melakukan audiensi dengan para nelayan di Belitung Timur. 

Dalam kesempatan itu, Susi menyatakan bahwa Pulau Belitung merupakan salah satu lokasi yang cenderung lebih aman dari bencana seperti gempa bumi atau gunung meletus karena letak geografisnya. 

Selain itu, Pulau Belitung juga kaya dengan sumber daya perikanan dan sumber daya tambang. Karena itu, Susi meminta masyarakat bisa mengelolanya secara bijak.

“Saya ingin pemerintah dan masyarakat sama-sama punya kesadaran atas keberuntungan kalian (warga Bangka Belitung). Orang bilang manusia tidak mensyukuri nikmatnya, kufur  nikmat bisa celaka. Kita mensyukuri dengan cara apa? Dengan menjaga dan mengelola sumber daya yang ada dengan betul dan baik, dan mengambil dengan secukupnya jangan berlebihan,” cetusnya.

Susi berpendapat, laut dan sumber daya alam di dalamnya bisa dijaga dengan berhenti menggunakan alat tangkap yang merusak lingkungan dan berhenti mencemari laut dengan bahan kimia berbahaya (bom, potassium, dan dinamit).

Dia juga meminta agar kepolisian setempat menindak tegas perilaku-perilaku melanggar tersebut.

Susi juga meminta kebijakan pemerintah daerah dalam pengelolaan laut dan sumberdayanya melalui regulasi atau aturan tegas yang berkekuatan hukum, seperti peraturan daerah misalnya.

Susi Pudjiastuti juga meminta kebijakan pemerintah daerah dalam pengelolaan laut dan sumberdayanya melalui regulasi atau aturan tegas yang berkekuatan hukum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News