Bu Titi: Ini Pukulan Lagi untuk Honorer K2

Bu Titi: Ini Pukulan Lagi untuk Honorer K2
Ketum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih saat aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Rabu (31/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih mengkritisi rencana pemerintah untuk membuat kebijakan terkait banyaknya peserta tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS yang tidak lolos passing grade.

Muncul wacana passing grade diturunkan atau dibuat sistem ranking agar tidak banyak formasi CPNS yang kosong karena banyak peserta yang gagal SKD .

Rencana itu dinilai sangat aneh dan merusak sistem rekrutmen CPNS. "Seperti panggung sandiwara. Buat aturan sendiri dilanggar sendiri. Katanya pemerintah mencari tenaga aparatur sipil negara (ASN) yang kompeten dengan hasil tes Computer Assisted Test (CAT) sebagai tolok ukurnya. Sekarang setelah hasil CAT jeblok ada lagi usahanya menurunkan grade," tutur Titi kepada JPNN, Senin (12/11).

Sikap berbeda ditunjukkan untuk penanganan honorer K2. Honorer K2 dinilai tidak kompeten karena tidak lulus tes pada seleksi CPNS 2013. Sudah mengabdi puluhan tahun dan tenaganya dibutuhkan tapi dianggap tidak kompeten.

Sedangkan tes SKD diagung-agungkan untuk mencari hasil yang dianggap kompeten tapi hasilnya di luar dugaan. Sebab, hasil SKD jeblok. Banyak yang di bawah passing grade dan ada rencana akan dibuat aturan lagi untuk menurunkan grade.

BACA JUGA: Dukung Prabowo, Honorer K2 Mulai Bergerak

"Waduh, benar-benar ini pukulan lagi untuk K2. Kami merasa diperlakukan tidak adil," ucapnya.

Tahun ini pemerintah menyiapkan formasi CPNS sebanyak 238.050. Namun, formasi itu banyak yang kosong karena tingkat kelulusan 3-5 persen. Hanya di wilayah tertentu yang tingkat kelulusan 10 persen. (esy/jpnn)


Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia Titi Purwaningsih menyoroti rencana pemerintah dalam menyikap banyaknya peserta tes CPNS 2018 yang gagal SKD.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News