Buah Manis Main Pragmatis di Si Jalak Harupat

jpnn.com - BANDUNG - Instruksi Dejan Antonic kepada para pemain Pelita Bandung Raya (PBR) sebelum meladeni Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin sore sederhana. Yakni, biarkan Persib lebih banyak menguasai bola dan menekan, tunggu sampai mereka melakukan kesalahan, dan lakukan serangan balik.

Instruksi pragmatis itu didasari fakta bahwa Persib unggul secara materi. Apalagi, kendati PBR berstatus tuan rumah, siapa pun tahu bahwa Si Jalak Harupat tetaplah kandang Persib.

Taktik itu ternyata berjalan mulus. Persib yang frustrasi karena gelombang serangannya tidak kunjung membuahkan hasil akhirnya takluk lewat gol Talaohu Abdul Musafri pada menit ke-48.

Itulah kekalahan perdana Maung Bandung -julukan Persib- di laga tandang dalam Indonesia Super League (ISL) musim ini. Kendati begitu, posisi mereka di puncak klasemen sementara wilayah barat tidak tergoyahkan. Sebaliknya, kemenangan tersebut memutus rentetan tidak pernah menang PBR sejak Februari lalu. Itu juga kali perdana PBR meraup tiga poin atas Persib.

“Siapa yang tidak tahu permainan Persib di putaran pertama ISL ini? Semua orang pasti berpikir kami akan kalah dari Persib. Tapi, semua bisa kami tepis. Sore ini kami bisa menang,” ujar Dejan setelah pertandingan kemarin.

Taktik serupa sebenarnya juga sudah diterapkan Dejan saat PBR menghadapi Persib dalam Inter Island Cup (IIC) 2014 pada Januari lalu. Persib juga sempat kesulitan kala itu meski akhirnya bisa menang.

Di luar taktik yang pas, Dejan juga mengakui bahwa keberuntungan berpihak kepada pasukannya. Maklum, di 20 menit terakhir pertandingan PBR benar-benar dikurung Persib.

Jajang Nurjaman mengakui, timnya kehabisan akal membongkar permainan defensif PBR. “Kami memang selalu kesulitan jika menghadapi tim dengan permainan yang bertahan seperti PBR. Ini menjadi catatan penting bagi kami,” ungkap Janur -sapaan Jajang Nurjaman. (ren/JPNN/c4/ttg)