Buaya Besar Sering Muncul, Ditpolairud Latihan Menyelam di Kolam Buatan

Buaya Besar Sering Muncul, Ditpolairud Latihan Menyelam di Kolam Buatan
Wakil Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah AKBP Handoyo Santoso berfoto dengan anggota PWI Kotawaringin Timur di kolam selam, Jumat (19/2/2021). ANTARA/Norjani

jpnn.com, SAMPIT - Ditpolairud Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) mengoptimalkan kolam buatan sendiri untuk latihan menyelam.

Pasalnya, untuk menyelam di laut terkendala cuaca, sedangkan di Sungai Mentaya banyak buaya besar yang masih sering muncul. Beberap waktu lalu sudah ada seorang nenek yang menjadi korban.

Direktur Polairud Polda Kalteng Kombes Pitoyo Agung Yuwono mengatakan untuk latihan di laut Ujung Pandaran dan Gosong Sanggora cukup terbatas karena angin, gelombang, dan cuaca.

“Di Sungai Mentaya cukup dalam tetapi ada penunggunya (buaya) sering muncul, mungkin populasinya juga masih banyak. Makanya kami mengoptimalkan kolam selam yang ada," kata Pitoyo di Sampit, Sabtu (20/2).

Masih banyaknya populasi buaya di Sungai Mentaya menjadi perhatian banyak pihak.

Keberadaan buaya membuat aktivitas di sungai harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena rawan terjadi serangan terhadap manusia.

Awal Januari lalu, seorang nenek di Desa Pelangsian menderita putus tangan dan patah tulang kaki kiri setelah diterkam buaya.

Hingga kini, buaya besar masih sering muncul di sejumlah lokasi. Kondisi inilah yang kurang memungkinkan bagi Ditpolairud untuk melaksanakan latihan selam di sungai.

Ditpolairud Polda Kalteng mengoptimalkan kolam sendiri untuk latihan menyelam karena di laut terkendala cuaca, sedangkan di Sungai Mentaya masih banyak buayanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News