Budaya dan Keragaman Hayati Harus Diinventarisasi

Pemerintah Didesak Seriusi HAKI

Budaya dan Keragaman Hayati Harus Diinventarisasi
Budaya dan Keragaman Hayati Harus Diinventarisasi
JAKARTA - Mantan Menteri Sekretaris Negara, Bambang Kesowo, mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret demi menyelamatkan berbagai kekayaan budaya dan hayati yang ada di tanah air. Langkah ini bertujuan meminimalisasi pencurian, klaim, ataupun hak paten oleh negara lain yang sampai saat ini sering terjadi dan kerap memicu memanasnya hubungan diplomatik kedua negara.

Bambang Kesowo menyampaikan hal itu dalam sebuah diskusi tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang digelar IPas Institute, Jumat (22/10). Alumni Fakulas Hukum Universitas Gadjah MAda (UGM) yang juga dikenal sebagai pakar HAKI itu mengatakan, langkah konkret yang dapat ditempuh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan jajarannya beserta para kepala daerah, adalah melakukan identifikasi, inventarisasi, serta membuat koleksi cerita rakyat (folklore), pengetahuan tradisional (traditional knowledge) hingga sumber daya alam berupa tanaman pangan atau obat (genetic resources).

Jika sudah dilakukan, lanjut pengajar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini, maka Indonesia punya bukti tertulis untuk mempersoalkan klaim atau paten yang dilakukan negara lain. "Yang penting segera inventarisasi. Jadi kalau ada orang yang curi bisa ditanya asal-usulnya," ucap Bambang.

Bahkan bila paten sudah terlanjur terbit, menurut Bambang, dengan bukti tertulis yang ada Indonesia masih memiliki peluang meminta pembagian keuntungan (benefit sharing) dari kekayaan alam atau budaya yang dimanfaatkan negara lain itu. Diakui Bambang, Malaysia menjadi salah satu negara tetangga yang kerap mengklaim budaya atau genetic resources Indonesia sebagai miliknya.

JAKARTA - Mantan Menteri Sekretaris Negara, Bambang Kesowo, mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret demi menyelamatkan berbagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News