Budaya Pelecehan Seksual Terungkap di James Cook University

Budaya perilaku predator, pelecehan dan budaya menutupi ditemukan di kampus James Cook University (JCU) di Queensland Utara, Australia.
Demikian terungkap dalam laporan penyelidikan pelecehan seksual di kampus JCU di Townsville dan Cairns. Penyelidikan dilakukan oleh mantan komisaris diskriminasi seksual Elizabeth Broderick, menyertakan bukti dari 145 orang dan tanggapan dari 833 mahasiswa JCU yang berpartisipasi dalam survei mengenai kekerasan seksual di kampus.
Seorang korban mengaku diminta oleh seorang koordinator universitas untuk berbicara dengan pelaku guna "memastikan bahwa hal itu merupakan perkosaan", sementara yang lain mengatakan bahwa mereka telah diintimidasi untuk diam.
"Tanggapan dekan kami... kepada kami saat kami mengajukan hal ini sepertinya sebaiknya didiamkan," katanya.
"Mereka prinsipnya menekan untuk tutup mulut," kata seorang mahasiswi.
Seorang mahasiswi lain yang mengaku direkam tanpa sepengetahuannya dalam sebuah ritual kampus yang dikenal sebagai "quad cricket".
"Mahasiswi punya dua pilihan: mereka bisa berkeliling sebagai gadis bikini dan menyajikan sandwich dan bir kepada mahasiswa, atau mereka bisa melakukan apa yang disebut tarian pelacur dan mereka menari dengan mengenakan pakaian dalam saja," kata seorang mahasiswi.
Rektor UJC Profesor Sandra Harding mengatakan bahwa universitas tersebut akan menerapkan semua rekomendasi laporan dari Broderick.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina