Budi Daya Jangkrik, Wayan Raup Omzet Rp 30 Juta per Bulan

Budi Daya Jangkrik, Wayan Raup Omzet Rp 30 Juta per Bulan
I Wayan Putrana budi daya jangkrik di rumahnya. Foto: Rojai/Lombok Post/JPNN.com

Ketika jangkrik mulai beranjak dewasa, ia memastikan jangkrik tidak kelaparan. Karena jangkrik memiliki sifat kanibal. Makanan dedak atau pun buah segar diberikan setiap harinya.

Dalam budi daya ini Wayan dibantu empat karyawan. Ada yang melakukan perawatan atau pun pengawasan. Setiap waktu jangkrik ini harus dikontrol. Jangkrik harus benar-benar nyaman. Biasanya dalam umur lima hari jangkrik ini rawan menjadi santapan cecak. Pun juga disaat ia berumur 28 sampai 30 hari menjadi santapan tikus.

Kini wayan mencoba mengembangkan sendiri jangkrik mulai dari telur. Jangkrik yang sudah tumbuh sayapnya atau dewasa ini ditempatkan dalam satu kotak atau boks berukuran 1x1 meter. Di dalamnya ditaruhkan tray telur dan juga loyang dari plastik diisi pasir. “Di dalam pasir ini nanti akan bertelur,” terangnya.

Jika sudah bertelur maka loyang dari plastik berisi pasir diangkat untuk diayak. Sehingga akan kelihatan telur-telur jangkrik. Kini, peminat jangkrik tidak terlalu banyak seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena banyaknya orang yang beternak jangkrik.

Kendati demikian ia tidak mau kalah dengan pengusaha jangkrik lainnya. Caranya dengan menyetabilkan harga di pasaran. Ia tidak pernah menaikkan harga jangkrik kepada para pelanggan.

“Dari dulu sampai sekarang tetap saya hargakan Rp 50 ribu per kilogram,” tutupnya. (*/r7)


Banyaknya orang yang hobi memelihara burung dimanfaatkan betul I Wayan Putrana dengan budi daya jangkrik.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News